Sejumlah
siswa berbaris sebelum mengikuti upacara di SD Pasar Baru 05, Jakarta,
Senin (27/7/2015). Usai libur panjang Idul Fitri para siswa kembali
beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran
2015-2016. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Sampang - Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sampang, hingga 2015 tercatat 1.302 anak di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur putus sekolah.
"Jumlah angka putus sekolah ini dari berbagai tingkatan pendidikan,
mulai dari tingkat SD hingga SMA dan yang sederajat," kata Kabid
Kurikulum Dinas Pendidikan Sampang Arief Budiansor di Sampang, Kamis
(10/12/2015) seperti dilansir Antara.
Menurut dia, mayoritas anak putus sekolah berasal dari tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Tercatat sebanyak 657 siswa putus sekolah pada tingkat itu.
Sementara
pada tingkat SMP/MTs ada 500 siswa yang tidak dapat melanjutkan
sekolah. Sisanya, ada di tingkat SMA/SMK dan MA sebanyak 145 siswa.
Dia menjelaskan, sebagian besar anak putus sekolah bukan karena biaya pendidikan yang mahal.
Ada faktor lain yang lebih menonjol di kabupaten ini, seperti menikah di usia dini.
Ada
pula yang memilih untuk merantau. Mereka mengikuti orangtuanya di luar
Madura, seperti Kalimantan, Jakarta atau ke Surabaya. Bahkan ada yang
ikut orangtuanya bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia
(TKI).
Umumnya siswa yang putus sekolah itu berasal dari wilayah
pedesaan dan lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan yayasan atau
pesantren.
"Kalau di wilayah kota, hampir tidak ada anak putus
sekolah. Kalaupun ada, karena faktor ekonomi. Tapi itu dulu. Sekarang
kan sudah ada dana bantuan operasional sekolah," ujar Budiansor.
Untuk
menekan banyaknya pelajar yang putus sekolah, Disdik Sampang berupaya
mendirikan sekolah unit baru di masing-masing kecamatan. Pemkab juga
mengaktifkan program pendidikan kejar paket.
Selain itu, Disdik terus memberikan pemahaman kepada para orangtua siswa akan pentingnya menuntaskan pendidikan. Ini merupakan bekal hidup setelah bermasyarakat.
Berdasarkan
data BPS pada 2013, rata-rata nasional angka putus sekolah usia 7-12
tahun mencapai 0,67 persen atau 182.773 anak; usia 13-15 tahun sebanyak
2,21 persen atau 209.976 anak; dan usia 16-18 tahun mencapai 3,14 persen
atau 223.676 anak.
Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi
dengan anak putus sekolah terbanyak, yakni mencapai 35.546 anak.
Sedangkan kabupaten/kota terbanyak anak putus sekolah ialah di Kabupaten
Sampang.
Satya Lencana Pendidikan Warnai Perayaan Hari Guru Nasional
Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan
menyebutkan, 2,9 juta guru telah mengikuti uji kompetensi guru (UKG)
2015. Dia menegaskan, uji kompetensi dibutuhkan demi meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.
Untuk itu, pemerintah menyediakan testing center di setiap kabupaten agar para guru bisa meningkatkan kompetensinya secara berkala.
"Di setiap kabupaten sudah ada. Sudah ada sekolah-sekolah yang menjadi testing center
dan LPMP (lembaga penjamin mutu pendidikan) kita juga jadi tempat
ujian," ujar Anies di Kampus Janabadra, Yogyakarta, Kamis (3 Desember
2015).
Anies berharap, para guru mau menggunakan hasil ujian itu
sebagai alat bercermin guru tentang kompetensinya. Berdasarkan hasil
ujian itu, ia meminta agar para guru meningkatkan kualitas mengajarnya.
Ia meyakini proses tersebut akan semakin menggairahkan kegiatan belajar
mengajar.
"Tentu orang tua mau anaknya dididik orang-orang kompeten.
Guru-guru pasti juga mau (menyatakan) kami adalah orang kompeten.
Diharapkan alat untuk bercermin dan tahu di mana alat-alat yang harus
dikembangkan dari gurunya," ujar Anies.
UKG 2015 berlangsung pada 9-27 November 2015. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan Rp 261 miliar untuk ujian itu.
UKG
dilaksanakan dengan dua cara, yaitu dalam jaringan (daring) dan luar
jaringan (luring). Hanya 36 dari 520 kabupaten/kota yang tidak
melaksanakan UKG secara luring.
Kemdikbud menyiapkan 200 paket
soal untuk 200 mata pelajaran program keahlian. Waktu pelaksanaan
berlangsung selama 120 menit dengan bentuk soal pilihan ganda sejumlah
60-100 soal. Usai UKG, Kemdikbud akan melangsungkan pendidikan dan
pelatihan bagi guru.
Ada 4 kemampuan yang harus dimiliki seorang guru
yakni pedagogik, profesional, sosial, dan pribadi. Standar minimum UKG
tahun ini 5,5. Pada 2009, nilai standar UKG minimal mencapai 8.
Mendikbud: Pendidikan Harus Ajarkan Peduli Lingkungan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memberi keterangan
pers terkait satu tahun kempemimpinannya, Jakarta, (19/10/2015).
Liputan6.com, Yogyakarta - Kualitas lingkungan hidup memengaruhi tingkat pendidikan suatu negara dan sebaliknya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menegaskan lingkungan ialah hal mendasar dalam hidup yang berkaitan dengan pendidikan suatu negara.
Anies
menyebut konflik yang terjadi di Suriah dan Afrika sebagai contoh nyata
atas dampak dari pengelolaan sumber daya yang tidak benar. Akibat hal
itu, proses pendidikan di kedua negara terganggu.
"Pengelolaan
tidak selalu dijalankan secara benar. Konflik berkepanjangan seperti di
Afrika itu justru sumbernya karena lingkungan hidup. Faktor lingkungan
menjadi sangat mendasar. Presiden ungkapkan hal yang sama saat pidato
perubahan iklim di Paris," kata Anies dalam National Academic Meeting Pendidikan Hijau: Peluang dan Tantangan di Universitas Janabadra, Yogyakarta, Kamis, 3 Desember 2015.
Anies mengatakan masalah lingkungan kini
menjadi masalah global. Berkaca pada pandangan Bapak Pendidikan
Indonesia Ki Hadjar Dewantara, Anies menyatakan sistem pendidikan tidak
boleh hanya berfokus di lingkungan sekolah. Pendidikan justru harus
menyertakan lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar sebagai bagian
sistem pendidikan. "Ki Hadjar sudah mencontohkan cara mendidik yang
juga sudah dilakukan banyak negara dan terbukti sukses. Bahkan, buku
itu sudah ditulis sejak 80 tahun lalu," ungkap Anies.
Berangkat
dari kesadaran itu, sejumlah 3 universitas dan 5 lembaga swadaya
masyarakat (LSM) mendirikan Konsorsium Hijau. Konsorsium mengemban
kampanye gerakan hijau di Indonesia. Ketua Konsorsium Hijau Maryatmo
menyatakan kampanye itu penting seiring dengan kerusakan lingkungan yang semakin merajalela.
Dia
menyatakan perlu adanya perubahan pola pikir masyarakat tentang
pengelolaan lingkungan yang harus dimulai dari sekolah tingkat dasar.
Jika konsisten dilakukan, perubahan paradigma bisa terjadi dan
diteruskan ke generasi selanjutnya.
"Paradigma yang baru yang
diperjuangkan manusia dan lingkungan nerupakan satu kesatuan. Manusia
tidak bisa sejahtera tanpa didukung lingkungan. Gerakan paling efektif
adalah paradigma atau cara berpikir saat anak-anak kita masih di sekolah
dasar," ujar Maryatmo.
Semangat Generasi Muda RI untuk Sekolah Mulai Pudar
(Antara/Yudhi Mahatma)
Liputan6.com, Jakarta -
Pemerintah menyatakan pendidikan merupakan kunci bagi sebuah negara
untuk mengentaskan kemiskinan. Sayangnya, semangat generasi muda
Indonesia untuk mengecap pendidikan mulai terkikis sehingga hal tersebut
bisa menjadi ancaman bagi bangsa ini dalam mewujudkan cita-cita
besarnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala
Bappenas, Sofyan Djalil mengatakan, salah satu tujuan atau sasaran
penting dalam mandat seluruh negara terhadap pelaksanaan Pembangunan
Berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDGs) adalah
pendidikan yang berkualitas.
"Dari 17 target sasaran SDGs, menurut saya yang paling penting quality of education.
Pendidikan menjadi lampu aladin yang mengangkat dan mengentaskan orang
dari kemiskinan, terutama dari pendidikan yang berkualitas," tegasnya
saat Workshop Indonesia Menuju SDGs di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa
(10/11/2015).
Namun melihat faktanya, kata Sofyan, pemerintah dan seluruh pihak
harus memikirkan kualitas pendidikan di Negara ini. Pasalnya, ia
mengaku ironi dengan memudarnya semangat para generasi muda, terutama
anak-anak Indonesia untuk bersekolah.
"Saya termasuk orang yang
khawatir dengan pendidikan kita. Anak-anak sudah tidak semangat lagi,
tidak punya spirit lagi. Juga kurang kreatif, padahal di tahun-tahun
mendatang, kreatifitas menjadi kunci penting bagi kemajuan bangsa
Indonesia maupun diri mereka sendiri," jelas mantan Menko Bidang
Perekonomian itu.
Indonesia, diakuinya, merupakan salah satu
negara yang berkomitmen mengimplementasikan program pembangunan
berkelanjutan untuk mencapai 17 target sasaran yang telah ditetapkan
dari hasil pertemuan The United Nations Conference on Suistanable
Development (UNSCD) yang diselenggarakan di Rio de Jeneiro pada Juni
20https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4378021748052213464#editor/target=post;postID=161760850361151479112.
"Kita harus melaksanakan SDGs, meskipun belum tentu semua
bisa dicapai oleh masyarakat dunia, tapi memang mesti dilaksanakan. Jadi
sangat penting bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat,
akademisi, parlemen dan lainnya bukan cuma pemerintah," tegas Sofyan.
Menurutnya,
ini merupakan tantangan besar bagi seluruh umat manusia. Sebanyak 17
target ini, dinilai Sofyan sebuah sasaran yang ambisius, namun
bermanfaat besar bagi manusia. "Kalau bisa dicapai (target), maka dunia
ini akan menjadi better place to live," terang Sofyan.
Untuk
diketahui, pada 25 September lalu, sebanyak 193 pemimpin dunia terasuk
Indonesia yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla membuat komitmen
terhadap 17 sasaran global untuk mencapai 3 isu paling penting agar
dapat diakhiri pada 2030.
Sebanyak 3 isu paling krusial ini,
antara lain, pertama, mengakhiri kemiskinan yang ekstrem. Kedua, melawan
ketidaksetaraan dan ketidakadilan, serta terakhir, menanggulangi
perubahan iklim. (Fik/Gdn)
62 Juta Anak Perempuan Tak Sekolah
Guru
mengatur para murid sebelum upacara di SD Pasar Baru 05, Jakarta, Senin
(27/7/2015). Usai libur panjang Idul Fitri para siswa kembali
beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran
2015-2016. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, New York-
Pendidikan merupakan dasar dari kehidupan yang lebih baik. Tapi
faktanya, tak semua orang bisa mendapatkan pendidikan, dan sekitar 62
juta anak perempuan di dunia tidak bersekolah.
Demi mewujudkan anak-anak perempuan bisa bersekolah, sebuah kampanye internasional digagas Michelle Obama.
First Lady dari Amerika Serikat diketahui akan hadir meresmikan Anna Wintour Custome Center yang berlokasi di New York.
"Ketika ada 62 juta anak perempuan di dunia tidak bersekolah,
merupakan hal yang tragis karena membuang potensi manusia. Ini juga
merupakan tantangan serius ke depannya mulai dari kesehatan masyarakat,
hambatan perekonomian nasional dan kesejahteraan global, hingga ancaman
keamanan global di seluruh dunia," tulis Michelle Obama dalam artikel di
The Wall Street Journal dikutip Selasa (6/10/2015).
Dalam tulisannya, Michelle mengungkapkan lewat pendidikan bisa
membuat anak perempuan tak menikah dini. Hal ini membuat tingkat
kematian ibu lebih rendah. Lalu, anak perempuan yang mampu mengenyam
pendidikan mampu meningkatkan ekonomi negara tersebut.
"Pendidikan juga bisa jadi alat ampuh bagi perempuan untuk melawan ekstremisme dan kekerasan," tulis Michelle.
Cek Kepribadian Anda Berdasarkan PIlihan Jurusan Kuliah
Sudah lulus kuliah dan punya gelar sarjanakah kamu? :p
Liputan6.com, Jakarta
Anda kuliah jurusan apa? Ingatlah, memilih jurusan saat kuliah itu
merupakan salah satu keputusan hidup yang penting. Keputusan ini akan
memengaruhi pendidikan, karir, dan jalan hidup di masa depan.
Untuk memilihnya, Anda perlu memikirkan banyak hal. Pilihan itu
sendiri mencerminkan jenis pekerjaan yang nantinya Anda nikmati, jenis
pekerjaan yang Anda ingin lakukan, dan cara Anda melihat diri Anda.
Ternyata, antara pilihan jurusan dan kepribadian orang itu saling
berhubungan. Berikut beberapa ciri-ciri kepribadian berdasarkan pilihan
jurusan seperti dikutip Bustle, Minggu (13/9/2015): Jurusan Pendidikan
Anda peduli dengan membantu orang untuk belajar, Anda suka membantu
siswa memecahkan konsep yang sulit, dan Anda juga senang mendekorasi
papan buletin.
Anda cenderung ceria, membuat beberapa orang berasumsi Anda lemah,
tapi mereka segera belajar bahwa Anda memiliki kemampuan yang baik
sebagai guru di masa depan.
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !- Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya. Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,- 1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan. • BandarQ • AduQ • Capsa • Domino99 • Poker • Bandarpoker. • Sakong Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis. Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh customer service kami yang profesional dan ramah. NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !! • WA: +62 813 8217 0873 • BB : D60E4A61
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
BalasHapus-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61